Sarung Tenun Teratai

Sarung tenun tradisional Bali asli.

Dibuat tangan oleh pengrajin menggunakan alat tenun tradisional (ATBM).

Kami berkomitmen untuk menyediakan produk dengan kualitas terjamin dan bernilai seni tinggi. Dengan membeli produk kami, Anda turut serta melestarikan warisan budaya Indonesia.

Merek: Teratai

Produk: Sarung Tenun

Bahan: 100% Rayon

Ukuran: 120x210cm

Produksi: Kain tenun ATBM tradisional

*Bahan akan menjadi lebih lembut dan sejuk setelah pencucian pertama.

[PRE-ORDER]

Untuk pre-order, Anda dapat memilih warna punce/tumpal (garis belakang).

[PERHATIAN]

-Anda hanya dapat memilih warna. MOTIF AKAN DIKIRIM SECARA ACAK tergantung ketersediaan.

-Pencucian dengan mesin TIDAK disarankan untuk menjaga kualitas produk.

-Saat mengeringkan, sebaiknya diangin-anginkan, jangan di bawah sinar matahari langsung.

-Keringkan TERPISAH dari pakaian lain saat pencucian pertama, karena mungkin masih ada sisa pewarna yang dapat luntur.

*Petunjuk perawatan terdapat di dalam kotak produk.

Selamat berbelanja. Semoga produk kami memberikan kepuasan dan kenyamanan.

SEJARAH
TENUN TERATAI

Generasi Pertama
Kelompok Tenun Teratai berdiri sebagai salah satu kelompok tenun Melayu yang paling lestari di Desa Loloan Barat, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Tradisi mereka dalam memproduksi kain tenun Melayu yang khas dapat ditelusuri kembali ke tahun 1960-an, masa ketika menenun merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari penduduk Loloan Barat. Penduduk desa biasanya menenun di rumah mereka yang nyaman, seringkali di rumah panggung tradisional Melayu-Bugis, sebagai kegiatan santai. Meskipun kerajinan ini memakan waktu, menenun membawa kegembiraan dan kepuasan yang luar biasa bagi masyarakat.

Produk awal para penenun terutama terdiri dari sarung dan stagen. Mengingat sejarah yang panjang ini, masyarakat setempat mengakui kain tenun ini sebagai ciri khas Loloan. Namun, seiring berjalannya waktu, praktik menenun perlahan-lahan menurun. Kini, Kelompok Tenun Teratai tetap menjadi satu-satunya kelompok tenun yang aktif, meneruskan tradisi yang dijunjung tinggi ini.

Generasi Kedua
Para perajin Kelompok Tenun Teratai menunjukkan antusiasme yang besar, meneruskan tradisi ini hingga generasi kedua. Alat tenun yang sebelumnya hanya dapat memproduksi kain selebar 60 cm telah dimodifikasi untuk mengakomodasi ukuran yang lebih besar. Alat tenun ini, yang umumnya dikenal sebagai ATBM (Alat Tenun Non-Mekanik), telah meningkatkan efisiensi produksi secara signifikan karena dimensinya yang lebih besar. Saat ini, kain tenun yang dihasilkan memiliki lebar hingga 120 cm. Dengan alat tenun sebelumnya, dibutuhkan waktu 2-3 hari kerja untuk menyelesaikan satu sarung. Dengan alat tenun baru, waktu produksi untuk satu lembar kain tenun telah berkurang menjadi hanya satu hari kerja.